Wednesday, October 26, 2011

Khasiat Surah Al-Waqiah


Sabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”


Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.”



Surah Al-Waqi’ah adalah surah yang ke -56 di dalam Al-Quran, terletak pada juzuk ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Dinamakan Al-Waqi’ah kerana di ambil dari lafal Al-Waqi’ah yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang ertinya kiamat. Di dalam surah Al-Waqi’ah ini menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan pula penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.

Di dalam surah Al-Waqi’ah terkandung beberapa khasiat, antara lain:

Bila orang membiasakan membaca surah ini setiap malam satu kali, maka dia dijauhkan dari kemiskinan selamanya.

Bila di baca 14 kali setiap selesai solat Asar, maka orang yang membacanya itu akan memperoleh kekayaan yang berlimpah ruah.

Jika di baca surah ini sebanyak 41 kali dalam satu majlis (sekali duduk), insyaAllah di tunaikan segala hajatnya khususnya yang berkaitan dengan rezeki.
Supaya menjadi orang yang kaya sentiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini sebanyak 3 kali selepas solat subuh dan 3 kali selepas solat Isya’. InsyaAllah tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan di jadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.

Amalan orang-orang sufi, supaya dilimpahkan rezeki. Hendaklah berpuasa selama seminggu bermula pada hari Jumaat. Setiap selepas solat fardhu bacalah Surah Al-Waqi’ah ini sebanyak 25 kali sehinggalah sampai pada malam Jumaat berikutnya; pada malam Jumaat berikutnya itu, selepas solat Maghrib bacalah surah ini sebanyak 25 kali, selepas solat Isya’ bacalah surah ini sebanyak 125 kali diikuti dengan selawat keatas Nabi sebanyak 1000 kali. Setelah selesai, hendaklah ia memperbanyakkan sedekah. Kemudian amalkanlah surah ini sekali pada waktu pagi dan petang. Insya’Allah berhasil.


Surah ini jika dibaca disisi mayat atau orang yang sedang nazak, insyaAllah di permudahkan untuk roh keluar dari jasadnya. Jika dibaca disisi orang sakit, diringankan kesakitannya. Jika di tulis, kemudian dipakaikan kepada orang yang hendak bersalin, InsyaAllah segera melahirkan dengan mudah. Boleh juga dibaca disisi orang yang hendak bersalin sebagai selusuh.

Friday, October 21, 2011

KELEBIHAN SURAH ALIKHLAS (MAJLIS QUL-HU )

Diriwayatkan oleh Iman Bukhari sabda Nabi Muhammad s.a.w: “Barang siapa membaca Qul huwa”llahu ahad 100,000 kali maka sesungguhnya ia telah menebus dirinya dari Allah, maka menyeru yang menyeru dari pihak Allah di langit dan di bumi. Kusaksikan bahwa sifulan itu telah menjadi pemendekaan Allah sesungguhnya ia adalah pemerdekaan dari sisi Allah, Sesungguhnya ia adalah pemerdekaan dari neraka”.

Inilah yang dinamakan membaca Qulhua”llahuahad satu khatam yaitu 100,000 kali dengan diwiridkan seberapa ribu kesanggupan kita sehari. Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud: “Barangsiapa membaca surah Al- Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga”. (Demikian diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby).

Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya “Siapakah antara Kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangkamasa dua-tiga minit?” Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab.

Malah Saiyidina Ummar telah mengatakan bahawa ianya mustahil untuk mengatam Qur’an dalam begitu cepat. Kemudiannya Saiyyidina Ali mengangkat tangannya. Saiyidina Ummar bersuara kepada Saiyidina Ali bahawa Saiyidina Ali (yang sedang kecil pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Saiyidina Ali membaca surah Al- Ikhlas tiga kali. Rasulullah SAW menjawab dengan mengatakan bahawa Saiyidina Ali betul. Membaca surah Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan membaca 10 jus kitab Al-Quran. Lalu dengan membaca surah Al- Ikhlas sebanyak tiga kali qatamlah Quran kerana ianya sama dengan membaca 30 jus Al-Quran.

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: “Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surah Al- Ikhlas.”

Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka: “Wahai Allah kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan”.

Sabda Rasulullah SAW lagi: “Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul Huwallahu Ahad itu tertulis disayap malaikat Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayap malaikat Mikail a.s, Lamyalid walam yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s, Walam yakullahu kufuwan ahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s”.

Siapa membaca surah Fatihah, al-ikhlas, al-falaq, dan an-annas setiap satu sebanyak 7 kali selepas solat jumaat, nescaya terpelihara dari perkara keji dan segala bala hinggalah ke jumaat yang berikiutnya.

Jika dibaca 3 surah ini al-ikhlas, al-falaq dan an-nass pagi dan petang nescaya tidak mengalami apa-apa kesusahan.

Jika sekiranya kawan-kawan ingin mengumpul saham akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada kawan2 yang lain. Sepertimana sabda Rasulullah SAW “Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat”.

Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama :

1) Sedekah/amal jariahnya

2) Doa anak-anaknya yang soleh

3) Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain.

Tuesday, October 18, 2011

IKHLASKAN SETIAP AMALAN KITA

Hari ini penting kita waspadai diri kita agar jangan sampai tergelincir oleh amal kita sendiri. Setan ini selalu buat usaha selama 24 jam bagaimana Iman dan Amal kita rusak walaupun itu hanya bergeser sedikit saja. Itu sebabnya penting kita mengenal Allah agar kita tidak sampai terjebak oleh syetan. Jika ada rasa aman terhadap amal, segera ucapkan “La haula wala Quwwata Illa Billah”, “Tiada daya upaya ( untuk taat ) selain pertolongan dari Allah”. Jika ada kebaikan yang ada kita perbuat, yakinilah bahwa itu semata-mata karena pertolongan Allah bukan karena kemampuan kita. Nabi SAW pernah berkata bahkan untuk mengangkat kedipan mata sekalipun ini atas pertolongan Allah. Jadi jangan pernah merasa kita mampu beramal, ini semata-mata karena Allah sayang sama kita, sehingga kita di tolong Allah untuk beramal. Jika ada yang memuji, kita kembalikan pujian ini kepada Allah, karena hanya Allah yang berhak dipuji. Kita ini tidak bisa buat apa-apa, semunya ini kerjaan Allah, jadi hanya Allah yang pantas di puji. Jangan pernah merasa mampu untuk beribadah, karena semua ibadah ini atas pertolongan Allah. Dalam sebuah riwayat dikatakan ada seorang Abid yang 300 tahun dia beribadah dengan penuh ketaatan, kerjanya sujud, dzikir, dan hanya memakan kurma yang tumbuh di pinggir sungai tempat dia sholat. Dia mengeluh dengan derajat surga yang Allah kasih. Lalu Allah keluarkan Abid tadi dari surga dan Allah tanya, “Siapa yang memberimu makan dari tumbuhan yang dapat mengeluarkan kurma tiap hari ? dari mana engkau mendapat kekuatan dalam beribadah ? siapa yang memberimu udara untuk bernafas ?” lalu Abid itu menjawab, “Engkau ya Allah” sehingga abid itu bertobat dan menerima keputusan Allah.

Pada Hakekatnya semua keadaan dan semua kemampuan ini adalah Allah yang buat dengan IradahNya, keinginannya. Jadi kalau ada orang yang tersesat dari jalan yang lurus pada hakekatnya Allah yang menyesatkan. Itulah sebabnya iblis ketika diminta pertanggung jawabannya, dia bilang, “Saya hanya bisa menggoda, tetapi perbuatan dosa itu adalah kemauan orang tersebut.” Nabipun di ajarkan Allah do’a untuk mempertahankan Hidayah : “Allahumma La Tudzi’ Qullubana Ba’daidz hadaitana Milladunka Rahmah antal wahab”, “Ya Allah janganlah engkau sesatkan aku setelah engkau memberi aku pertunjuk.”

Suatu hari Imam Syafei Rah.A bertemu dengan Iblis, lalu Iblis itu berkata, “Apa pendapatmu tentang saya, kalau saya ini adalah Allah yang menciptakan, jalan hidupku Allah yang menentukan, sifat yang ada dalam diriku Allah yang memberikan, tempat akhir tinggalku Allah yang memutuskan, menurutmu apakah aku ini Dzolim ?” Lalu Imam Syafei menjawab, “Jika Allah menciptakan kamu menurut kemauanmu, berarti Allah Dzolim. Sedangkan Allah Maha Suci dan Allah tidak Dzolim.” Lalu Iblis menjawab, “Jawabanmu benar. Tahukah engkau asbab pertanyaanku ini sudah 80 orang ulama aku sesatkan.” Allah tidak pernah dzolim, yang dzolim itu kita yaitu yang selalu menentang Allah dan bertindak menurut kemauan kita. Kemauan manusia ini selalu mengikuti nafsu, sehingga manusia ini mempunyai kecenderungan merusak. Jika Allah mengikuti kemauan kita berarti Allah tidak suci lagi karena Allah sudah merusak. Sedangkan Allah Maha Suci dan tidak merusak, sedangkan yang merusak itu adalah kita.

Allah jadikan hidup ini menurut kemauan Allah bukan kemauan mahluknya. Penting kita sandarkan kemauan kita kepada kemauan Allah, ini baru benar. Bukan hidup menurut kemauan kita, tetapi menurut kemauan Allah. Kita ini bisanya hanya mempertanyakan kemauan Allah, “Kenapa begini, kenapa begitu” padahal di dalam Al Qur’an Allah sudah bilang, “Allah ini tidak akan ditanya, Kitalah yang akan ditanya Allah.” Jaga prasangka baik kepada Allah, kalau Allah sudah tentukan surga buat kita nanti semuanya akan Allah mudahkan. Sahabat bertanya,”Jika Allah sudah tentukan surga dan neraka untuk kita buat apa kita beramal” Nabi SAW menjawab mahfum, “Apakah kamu sudah tahu dimana Allah tempatkan kamu. Beramal saja, jika Allah sudah janjikan Surga untukmu nanti Allah mudahkan (bantu / tolong) kamu dalam beramal.” Dalam setiap amal yang kita lakukan setan ini akan membuat 7 usaha atas amal kita :

Usaha menghalangi seseorang dari beramal, lalu disibukkan dalam perkara lain.

Jika beramal akan di buat tergesa-gesa biar tidak sempurna amalnya

di buat malas atau menunda-nunda dalam beramal agar tidak Istiqomah

Di tipu dari amal besar ke amal kecil

Beramal sembunyi-sembunyi tetapi dalam hatinya ingin diketahui orang banyak.

Di buat merasa bahwa dia telah berbuat amal ( ujub )

Di buat dia tidak yakin pada amal-amalnya.

Jadi usaha atas keihklasan ini bukanlah perkara yang mudah karena setan mengetahui bahwa amal yang Allah sukai adalah amal yang dilakukan dengan ikhlas hanya kepada Allah. Kalaupun kita lewat godaan syetan ini, maka amal kita akan di seleksi di 7 langit, sebelum amal itu sampai kepada Allah :

Amal tertolak di langit pertama asbab adanya Ghibbah

Amal tertolak di langit ke dua asbab mengharapkan keduniaan

Amal tertolak di langit ke tiga asbab Ketakaburan ( sombong )

Amal tertolak di langit ke empat asbab adanya Ujub (rasa aman/mampu)

Amal tertolak di langit ke lima asbab adanya Hasad dan Dengki

Amal tertolak di langit ke enam asbab tidak ada rasa Mahabbah pada manusia

Amal tertolak di langit ke tujuh asbab ada Sum’ah dan Riya’

Monday, October 10, 2011

"KHURAFAT DAN TAHYUL MELEMAHKAN IMAN"



"KHURAFAT DAN TAHYUL MELEMAHKAN IMAN".

Khutbah Jumaat 23 September 2011 (dipetik dari laman web JAIS)

Umat Islam di Malaysia tidak dapat lari dari istilah khurafaat dan tahyul. Hal ini tidak dapat dinafikan kerana khurafat itu sendiri berakar umbi sejak zaman jahiliah lagi. Pada zaman jahiliah, mereka yang ingin bermusafir akan melepaskan seekor burung. Jika burung itu terbang ke kanan, maka ia akan meneruskan musafir kerana ia membawa alamat baik. Tetapi jika ia terbang ke kiri atau ke bawah, mereka akan menangguhkan pemergian kerana ditakuti akan ditimpa bala malapetaka.

Tahyul pula mempunyai hubungkait dan makna yang sama yang meliputi cerita-cerita yang mempersonakan dan bercampuraduk dengan perkara-perkara yang dusta. Untuk kita mengenali adakah ianya khurafat atau tidak adalah berdasarkan ciri-ciri berikut;

Pertama : Amalan yang tidak didasarkan pada nas-nas syarak (al-Quran atau hadis Nabi saw.

Kedua : Mengandungi cerita-cerita rekaan, dongeng, khayalan atau karut.

Ketiga : Khurafat bersumberkan kepada kepercayaankepercayaan lama dan bercanggah dengan ajaran Islam.

Keempat : Khurafat menggunakan objek-objek tertentu seperti keris, batu cincin, kayu koka dan sebagainya.

Kelima : Khurafat mempunyai unsur-unsur negatif dari segi akidah dan syariah.

Keenam : Khurafat berbentuk pemujaan dan permohonan kepada makhluk halus melalui kubur, patung, pokok dan sebagainya.


Khurafat adalah satu bentuk penyelewengan akidah. Ia menyalahi pergantungan manusia kepada pencipta-Nya iaitu Allah sebaliknya berpaling kepada makhluk yang dicipta Allah. Malah Al-Quran telah mengarahkan agar manusia bergantung kepada Allah dan menolak kepercayaan selainnya agar kita memperoleh kebaikan dan menolak keburukan.

Sesungguhnya mempercayai perkara khurafat dan tahyul akan menjadikan umat Islam semakin mundur, malas berusaha dan hanya berserah kepada takdir. Ini bertentangan dengan prinsip Islam yang menggalakkan umatnya berlumba lumba mencari kebaikan dan kejayaan. Kita akan menjadi umat yang ketinggalan dan hanya melihat kejayaan yang dicipta umat lain. Setiap bala bencana, musibah, terkurang dan terlebih rezeki adalah ketentuan Allah.

Marilah kita terus meningkatkan kefahaman Islam dengan memperkukuhkan akidah. Hadirkan diri ke majlis ilmu yang diadakan di masjid dan surau. Hindarkan diri kita daripada fahaman yang menyesatkan dan mengelirukan. Kembalilah kepada pegangan akidah yang sebenar supaya kehidupan kita di redhai oleh Allah di dunia dan di akhirat.