Tuesday, October 18, 2011

IKHLASKAN SETIAP AMALAN KITA

Hari ini penting kita waspadai diri kita agar jangan sampai tergelincir oleh amal kita sendiri. Setan ini selalu buat usaha selama 24 jam bagaimana Iman dan Amal kita rusak walaupun itu hanya bergeser sedikit saja. Itu sebabnya penting kita mengenal Allah agar kita tidak sampai terjebak oleh syetan. Jika ada rasa aman terhadap amal, segera ucapkan “La haula wala Quwwata Illa Billah”, “Tiada daya upaya ( untuk taat ) selain pertolongan dari Allah”. Jika ada kebaikan yang ada kita perbuat, yakinilah bahwa itu semata-mata karena pertolongan Allah bukan karena kemampuan kita. Nabi SAW pernah berkata bahkan untuk mengangkat kedipan mata sekalipun ini atas pertolongan Allah. Jadi jangan pernah merasa kita mampu beramal, ini semata-mata karena Allah sayang sama kita, sehingga kita di tolong Allah untuk beramal. Jika ada yang memuji, kita kembalikan pujian ini kepada Allah, karena hanya Allah yang berhak dipuji. Kita ini tidak bisa buat apa-apa, semunya ini kerjaan Allah, jadi hanya Allah yang pantas di puji. Jangan pernah merasa mampu untuk beribadah, karena semua ibadah ini atas pertolongan Allah. Dalam sebuah riwayat dikatakan ada seorang Abid yang 300 tahun dia beribadah dengan penuh ketaatan, kerjanya sujud, dzikir, dan hanya memakan kurma yang tumbuh di pinggir sungai tempat dia sholat. Dia mengeluh dengan derajat surga yang Allah kasih. Lalu Allah keluarkan Abid tadi dari surga dan Allah tanya, “Siapa yang memberimu makan dari tumbuhan yang dapat mengeluarkan kurma tiap hari ? dari mana engkau mendapat kekuatan dalam beribadah ? siapa yang memberimu udara untuk bernafas ?” lalu Abid itu menjawab, “Engkau ya Allah” sehingga abid itu bertobat dan menerima keputusan Allah.

Pada Hakekatnya semua keadaan dan semua kemampuan ini adalah Allah yang buat dengan IradahNya, keinginannya. Jadi kalau ada orang yang tersesat dari jalan yang lurus pada hakekatnya Allah yang menyesatkan. Itulah sebabnya iblis ketika diminta pertanggung jawabannya, dia bilang, “Saya hanya bisa menggoda, tetapi perbuatan dosa itu adalah kemauan orang tersebut.” Nabipun di ajarkan Allah do’a untuk mempertahankan Hidayah : “Allahumma La Tudzi’ Qullubana Ba’daidz hadaitana Milladunka Rahmah antal wahab”, “Ya Allah janganlah engkau sesatkan aku setelah engkau memberi aku pertunjuk.”

Suatu hari Imam Syafei Rah.A bertemu dengan Iblis, lalu Iblis itu berkata, “Apa pendapatmu tentang saya, kalau saya ini adalah Allah yang menciptakan, jalan hidupku Allah yang menentukan, sifat yang ada dalam diriku Allah yang memberikan, tempat akhir tinggalku Allah yang memutuskan, menurutmu apakah aku ini Dzolim ?” Lalu Imam Syafei menjawab, “Jika Allah menciptakan kamu menurut kemauanmu, berarti Allah Dzolim. Sedangkan Allah Maha Suci dan Allah tidak Dzolim.” Lalu Iblis menjawab, “Jawabanmu benar. Tahukah engkau asbab pertanyaanku ini sudah 80 orang ulama aku sesatkan.” Allah tidak pernah dzolim, yang dzolim itu kita yaitu yang selalu menentang Allah dan bertindak menurut kemauan kita. Kemauan manusia ini selalu mengikuti nafsu, sehingga manusia ini mempunyai kecenderungan merusak. Jika Allah mengikuti kemauan kita berarti Allah tidak suci lagi karena Allah sudah merusak. Sedangkan Allah Maha Suci dan tidak merusak, sedangkan yang merusak itu adalah kita.

Allah jadikan hidup ini menurut kemauan Allah bukan kemauan mahluknya. Penting kita sandarkan kemauan kita kepada kemauan Allah, ini baru benar. Bukan hidup menurut kemauan kita, tetapi menurut kemauan Allah. Kita ini bisanya hanya mempertanyakan kemauan Allah, “Kenapa begini, kenapa begitu” padahal di dalam Al Qur’an Allah sudah bilang, “Allah ini tidak akan ditanya, Kitalah yang akan ditanya Allah.” Jaga prasangka baik kepada Allah, kalau Allah sudah tentukan surga buat kita nanti semuanya akan Allah mudahkan. Sahabat bertanya,”Jika Allah sudah tentukan surga dan neraka untuk kita buat apa kita beramal” Nabi SAW menjawab mahfum, “Apakah kamu sudah tahu dimana Allah tempatkan kamu. Beramal saja, jika Allah sudah janjikan Surga untukmu nanti Allah mudahkan (bantu / tolong) kamu dalam beramal.” Dalam setiap amal yang kita lakukan setan ini akan membuat 7 usaha atas amal kita :

Usaha menghalangi seseorang dari beramal, lalu disibukkan dalam perkara lain.

Jika beramal akan di buat tergesa-gesa biar tidak sempurna amalnya

di buat malas atau menunda-nunda dalam beramal agar tidak Istiqomah

Di tipu dari amal besar ke amal kecil

Beramal sembunyi-sembunyi tetapi dalam hatinya ingin diketahui orang banyak.

Di buat merasa bahwa dia telah berbuat amal ( ujub )

Di buat dia tidak yakin pada amal-amalnya.

Jadi usaha atas keihklasan ini bukanlah perkara yang mudah karena setan mengetahui bahwa amal yang Allah sukai adalah amal yang dilakukan dengan ikhlas hanya kepada Allah. Kalaupun kita lewat godaan syetan ini, maka amal kita akan di seleksi di 7 langit, sebelum amal itu sampai kepada Allah :

Amal tertolak di langit pertama asbab adanya Ghibbah

Amal tertolak di langit ke dua asbab mengharapkan keduniaan

Amal tertolak di langit ke tiga asbab Ketakaburan ( sombong )

Amal tertolak di langit ke empat asbab adanya Ujub (rasa aman/mampu)

Amal tertolak di langit ke lima asbab adanya Hasad dan Dengki

Amal tertolak di langit ke enam asbab tidak ada rasa Mahabbah pada manusia

Amal tertolak di langit ke tujuh asbab ada Sum’ah dan Riya’

No comments:

Post a Comment